Moderat dan Mencerdaskan Masyarakat
Indeks

Mantan Wartawan Kena Tipu, 31 Juta Amblas

Mantan Wartawan Kena Tipu, 31 Juta Amblas
WhatsApp Image 2016-08-27 at 17.52.51
Nasib nahas menimpa Yarnes Emanuel Foni (27) warga Jatikramat 1, Jalan Melati 1 No 50 RT 02 RW 03, Kelurahan Jatikramat, Kelurahan Pondok Gede. Ia harus kehilangan pekerjaan sebagai wartawan di salah satu Televisi Swasta dan kerugian meteri berupa uang Rp31 juta lantaran tertipu beasiswa S2 bodong yang digadang-gadang ke Istambul, Turki.
Awal mula kejadian jelas dia, setelah perkenalan dengan mantan kekasihnya, Fraw Rara (26) yang mengaku sebagai lulusan S2 jurusan kedokteran di Instanbul, Turki. Namun, hubungan kedua kandas di tengah jalan.
Singkat cerita, karier Yarnes sebagai wartawan yang bertugas di DKI Jakarta, di naikan jabatannya untuk mengisi kursi kosong kabiro di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
“Saat disanah tiba-tiba Rara menghubungi saya dan mengiming-ngimingkan saya untuk meneruskan beasiswa di Instanbul Turki, dan saya tertarik dengan penjelasannya dia hingga akhirnya saya harus memutuskan resign dari pekerjaan saya untuk melanjutkan pendidikan saya,” tukasnya, Sabtu (27/8/2016) kepada GoBekasi.co.id.
Yang membuat dirinya tertarik sehingga menaruh kepercayaan penuh lantaran, Mantan kekasihnya akan mengenalkan Yarnes ke Wirahadikusuma (terlapor). Terlapor kata dia, adalah orang yang katanya sempat memberangkatkan mantan kekasihnya untuk pendidikan beasiswa S2 Manajemen Internasional di Universitas Marmara Istanbul Turki.
“Sebagai persyaratan untuk melengkapi administrasi, saya harus memberikan sejumlah uang kepasa pelaku dengan ditransfer melalui rekening No. 1180007947483 atas nama Umar Wirahadi Kusuma,” jelasnya.
Namun kata dia, dirinya tidak mendapat beasiswa tersebut dan uangnya telah ditransfer sebanyak Rp 31 juta dengan pembayar cicilan sebanyak 3 kali, transfer uang tersebut pertama Rp17 juta, kedua Rp10 juta, dan Rp 2,9 juta.
“Pada awal Bulan Agustus saya di jadwalkan berangkat melalui tiket yang sudah dipesan melewati Bandara Soekarno Hatta, namun sesampai diloket bahwa nama saya yang tercantum di tiket itu adalah bokingan untuk hari itu, dan belum di lunaskan,” terangnya.
Demi meyakini bahwa dirinya ditipu, segera dia bergegas untuk mengecek berkas Beasiswa S2 tersebut ke kedutaan besar Turki yang berada di Kuningan, Jawa Barat. Namun, Kedutaan Turki menyatakan bahwa berkas yang terlampir secara keseluruhan adalah palsu.
Lantaran merasa dirugikan, pria yang akrab disapa kelahiran Flores ini melaporkan kejadian yang menimpanya di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolresta Bekasi Kota dengan LP/1791/K/VIII/2016/SPKT/Restra Bekasi Kota, 27 Agustus 2016.
“Saya sudah laporkan kasus ini ke Mapolres Bekasi Kota karena saya sangat dirugikan dengan beasiswa Bodong yang mengatasnamakan pemerintah Turki ini,” tuturnya.
Sementara itu, kuasa hukumnya Plasidus Asis De Ormay yang mendampingi Kliennya berharap agar Kedutaan besar Turki, membuat pernyataan bahwa tidak ada Beasiswa Pendidikan di Instanbul Turki. Kata dia, agar tidak memakan lebih banyak korban yang tertipu dengan Beasiswa bodong tersebut.
“Saya berharap kepada Kedutaan Turki mengusut kasus ini dan mempubliskan kepada masyarakat Indonesia agar tidak menaruh percaya pada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Karena saat kami kesanapun pihak Kedutaan Turki bungkam, padahal kasus ini berdampak pada Pemerintahan Turki,” harapnya. [Kub/Gob]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *