Kepala Dispera kota Bekasi Bicara Tentang Import Jeroan
Saluransatu.com – Terkait adanya impor jeroan oleh Kementan di kota Bekasi sendiri pasalnya tidak ada importir jeroan melainkan hanya distribusi
“Importasi jeroan Kementan tidak membagi rata kesetiap daerah melainkan tergantung importir dan sesuai kebutuhan,” ujar Kepala Dispera kota Bekasi Sabtu (23/7).
Kepala Dispera kota Bekasi, Abdul Iman menjelaskan saat dihubungi lewat selulernya
“jeroan impor untuk di pasar tradisional kota Bekasi sendiri kurang diminati warga, seperti halnya daging impor masyarakat lebih memilih daging sapi lokal sekalipun harganya lebih mahal karena masyarakat menganggap daging sapi lokal lebih fresh atau lebih segar ketimbang daging sapi impor, sehingga menurut laporan dari kepala unit pasar belum didapatkan adanya yang menjual jeroan impor,” tegasnya kepada saluransatu.com
Ditanyakan terkait dampak atau layak tidaknya jeroan dikonsumsi masyarakat Abdul Iman mengatakan,
“kalau kami Dispera melihat jeroan impor lebih layak tidaknya harus dibuktikan oleh dinas terkait, kami sendiri hanya melihat sekilas bahwa jeroan lebih berisiko karena dalam jeroan itu banyak terdapat bibit penyakit kurang baik terhadap kesehatan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu kepala unit pasar Bantargebang Bekasi, Nadih saat dihubungi lewat selulernya mengatakan, jeroan disini kurang diminati warga, apalagi jeroan impor. masyarakat sudah lebih sadar akan kesehatan jadi jeroan bukan yang utama sebagai konsumsi masyarakat,” jelasnya. (Aa)