Tanggapi Vaksin Palsu, Dinkes Buka Posko Pengaduan
Bekasi Selatan – Mulai hari ini, Jumat (15/7), Dinas Kesehatan Kota Bekasi membuka posko pengaduan bagi masyatakat yang merasa dirugikan akibat vaksin palsu. Hal ini dikatakan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tetty Manurung saat ditemui di kantor pemerintahan kota bekasi.
“Pengumuman RS yang menggunakan vaksin palsu kan baru dirilis kemarin oleh Kementrian kesehatan, dan mulai hari ini kami buka posko pengaduan. Saat ini sih baru di kantor Dinkes ada poskonya,” ujar Tetty kepada awak media.
Tetty menjelaskan, pembentukan posko pengaduan ini didasarkan pada instruksi wakil walikota saat melakukan press conference.
“Kedepan kita juga akan buat posko-posko pengaduan lainnya sampai vaksin palsu ini sudah tidak ada lagi, mungkin di puskesmas-puskesmas. Karena kalau poskonya hanya di Dinkes kan nggak mungkin Dinkes menampung pengaduan dari masyarakat sekota Bekasi hanya di satu titik,” ungkapnya.
Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu, sebelumnya telah menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan beberapa hal sebagai bentuk tanggap pada kasus vaksin palsu yang terjadi di Kota Bekasi sejak 2003 dan baru terungkap pada 2016 ini.
“Kami memberikan instuksi kepada dinkes agar membuka posko pengaduan masyarakat yang merasa dirugikan terkait penggunaan vaksin palsu.
Disisi lain, masyarakat juga dmohon secara kritis dan melakukan evaluasi kapan melakukan vaksin kepada anak. Sehingga ini bisa ditelusuri sebelum atau sesudah perkembangan vaksin palsu. Selain itu kami juga meminta Dinkes melakukan tindakan tegas kalau RS tersebut atau RS yang lain ternyata masih mggunakan vaksin palsu, yaitu untuk mencabut izin operasional. Supaya tidak ada lagi RS yang menggunakan vaksin palsu setelah ini,” paparnya.
Syaikhu juga menghimbau, agar masyarakat jangan panik akibat berita beredar sejauh ini berkaitan dengan vaksin palsu.
“Himbauan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak usah panik. Dalam hal ini coba evaluasi kapan waktu anak-anak anda divaksin dan dimana tempatnya. Kemudian bagi para dokter dan RS juga kami himbau untuk kembali ke jalur distribusi resmi.sehingga tidak lagi meresahkan masyarakat,” pungkasnya.(sel)