SALURANSATU – Setiap momen Pilkada, Pilgub dan Pemilu, media menjadi salah satu saluran yang sangat penting dan strategis baik bagi para aktor politik untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat ataupun sebaliknya masyarakat mencari informasi tentang rekam jejak dan program para aktor politik tersebut melalui media.
Selain itu, media mampu meningkatkan popularitas seseorang yang pada akhirnya memiliki potensi besar untuk meningkatkan elektabilitas kandidat tersebut. Seberapa banyak kandidat mendapat peliputan di media dapat meningkatkan populeritas serta elektabilitas.
Hamdi, Direktur Kajian Bekasi Institute menuturkan, dalam kajian media Balon Bupati Bekasi 2017 yang dilakukan Bekasi Institute dalam kurun waktu 1 Januari sampai 30 April 2016 pada media online yang menggunakan event-based methodology (metodelogi berbasis peristiwa).
Balon yang paling banyak diberitakan atau populer di media adalah Meliana Kartika Kadir (Balon PDIP) 98 pemberitaan, disusul Rohim Mintareja (Balon Demokrat) 97 pemberitaan. Sementara Neneng Hasanah Yasin (Balon Golkar) sebagai petahana menduduki posisi ke 3 dengan jumlah 75 pemberitaan, disusul oleh Daris (Balon Gerindra) 66 pemberitaan, Obon Tabroni (Balon perseorangan) 54 pemberitaan dan posisi paling buncit sa’adudin (Balon PKS) 51 pemberitaan.
“Untuk sementara Balon Bupati dari Golkar Neneng Hasanah Yasin sebagai petahana hanya menempati posisi ke 3, masih kalah dengan Rohim sebagai wakilnya”. Papar Hamdi
Selain jumlah berita, sambung Hamdi, sebaran media yang memberitaan Neneng juga hanya 24 media masih kalah jauh dengan Rohim yang sampai 41 media, Meli 40 media, Daris 30 media, Obon 27 media dan posisi buncit ditempati Sa’adudin dengan 23 media. “pada sebaran media Bupati masih kalah dengan wakilnya”. Sambungnya.
Sementara itu, pada tingkat potensi keterpilihan (elektabilitas) yang terbaca dengan tren pemberitaan. Pertama katagori postif, kedua negatif dan ketiga netral. Pada katagori pemberitaan postif, Neneng mendapatkan 13 berita, masih kalah dengan Rohim 21 berita, disusul Daris 20 berita. Sementara posisi pertama Obon 24 berita dan Meli dengan 23 berita. Sementara Sa’adudin berada di posisi buncit dengan 12 berita. “Neneng, Rohim, Daris saat ini menjadi bagian dari pemerintahan begitupun Sa’adudin yang pernah menjadi bupati maka posisi Meli dan Obon yang bukan pejabat pemerintah di Bekasi menjadi hal yang rasional jika ada kesan positif yang lebih”. Tutur Hamdi.
Jadi, kata Hamdi lagi, jika dibandingkan antara incumbent yakni antara Neneng dan Rohim, tingkat popularitas diungguli oleh Rohim (97) dan Neneng (75). Sementara potensi elektabilitas Rohim masih lebih unggul dengan (21) dan Neneng (13).