LingkarBekasi – Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Ilmi yang berlokasi di Perumahan Pondok Timur Indah Khusus Jalan Nurul Ilmi No.1 Jatimulya Kabupaten Bekasi, Sabtu, (20/02) mengadakan acara Multi Cultural Day untuk seluruh siswa-siswinya dengan cara mengeksplorasi semua adat dan kebudayaan masing-masing daerah di Nusantara dengan didamping oleh para guru mereka dan juga orangtua murid.
Kegiatan ini diadakan setiap 2 tahun sekali. Menurut Kepala Sekolah SDIT Nurul Ilmi, Sukrina Saida Bahri, “kegiatan Multi Cultural Day (MCD) ini kami lakukan setiap 2 tahun sekali, yang pertama kami lakukan di tahun 2006 dan ini rutin kami lakukan,” jelasnya kepada Bekasimedia.
Ekplorasi kebudayaan negara-negara didunia merupakan kegiatan yang dilakukan MCD.
“Biasanya kami mengeksplor negara-negara di dunia, seperti Asia yang kita ambil Jepang, Mesir bahkan 5 benua yang ada di dunia masing-masing kita ambil satu perwakilan benua,jadi misalnya sebanyak 11 rombongan belajar (rombel) anak didik kita maka sebanyak 11 negara pula yang kita eksplore,” sambungnya.
Beberapa hal yang menjadi bahan eksplorasi adalah seputar sejarah dan peradaban, mulai dari masuknya Islam ke negara-negara tersebut hingga lokasi wisata yang terkenal.
“Situs-situs bersejarah juga dan memang anak-anak kita belajar dari situ, jadi mereka harus mengeksplor dan mempresentasikannya,” imbuh Ilmi.
Sebanyak 11 kelas yang mewakili masing-masing daerah di Nusantara antara lain, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Papua yang merupakan bagian ujung kepulauan Indonesia dan masing rombe diberikan waktu sebanyak 30 menit untuk mempresentasikannya.
“Mereka kita berikan waktu setengah jam dari pukul 07.30 hingga 08.00 dan mereka harus menjelaskan tentang Islam masuk ke daerah tersebut kapan? siapa tokohnya? sebelum Islam masuk apa kepercayaan mereka? lalu pariwasata mereka apa yang terkenal di sana? Kepala Daerah mereka siapa?” jelas Ilmi.
Ilmi berharap, dengan kegiatan ini rasa bangga akan uniknya ciri khas kedaerahan mereka itu timbul dari kreasi-kreasi mereka sendiri, seperti dengan mengunakan pakaian dan senjata yang dikenal adat masing-masing dari 11 daerah tersebut. (dns)